Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2012
sometimes everything is happening never be the same with what did you want, what did you say and what did you feel. But, we don't ever feel so deep with every particular pathetically object. when someone says, "i will never do that yet! i will never make a relation with another guy for this time!". And you having a faith to her. But everyday wind will blows, everyday sun will comes and goes, and everyday grass will cut by farmer. There's no something happens the same with your faithfully words. there was a change. she wants to make relation with another guys who you never suppose to do. But you just saw them with your sadness side and with their happiest side. you never do something. you just stand trampled over anguishes.
hard to be honest hard to be sincere hard to feel a spite hard to accepting a reality hard to face alive hard to see the future but don't be hard to stay away from your affection

Pancaslai

1.       Landasan Teori 1.1.    Pancasila sebagai Ideologi Nasional 1.1.1.       Pengertian Ideologi Istilah ideologi berasal dari kata ‘idea’ yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita, dan ‘logos’ yang berarti ilmu. Kata ‘idea’ berasal dari bahasa Yunani ‘eidos’ yang artinya bentuk. Maka secara harfiah ideologi dapat diartikan sebagai ilmu pengertian-pengertian dasar. Dalam kehidupan sehari-hari ideologi dapat dikatakan cita-cita yang bersifat harus dicapai, sehingga cita-cita yang bersifat tetap itu sekaligus dasar pandangan atau faham. Pada hakikatnya, antara dsar dan cita-cita itu sebenarnya dapat merupakan satu kesatuan. Dasar ditetapkan karena ataas suatu landasan, asas atau dasar yang telah ditetapkan pula. Dengan demikian ideologi mencakup pengertian tentang ide-ide, pengertian dasar, gagasan dan cita-cita. 1.1.2.       Pancasila sebagai idelogi Bangsa dan Negara Indonesia Seb...

Faktor!

.    Faktor – faktor dasar penyebab konflik amuk massa Beberapa konflik yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan contoh dari kurangnya kesadaran individu maupun golongan masyarakat terhadap tanggung jawab di dalam masyarakat dan bernegara. Berdasarkan refleksi filsafat sosial. Faktor – faktor yang dapat memicu terjadinya amuk massa juga dapat dibedakan menjadi 2, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal pemicu amuk massa antara lain sikap provokasi terhadap suatu golongan masyarakat lain, sifat mementingkan kelompok atau golongan masyarakat sendiri yang masih tinggi, dan emosi yang mudah tersulut atau terpancing. Sedangkan faktor eksternal yang memicu terjadinya konflik amuk massa antara lain masalah kondisi ekonomi, sosial, dan politik bangsa Indonesia yang belum stabil yang mengakibatkan demonstrasi dan pihak – pihak yang tidak memiliki kewenangan turut serta memperkeruh suasana. Contohnya seperti kasus yang terjadi pada bulan Mei tahun 1998 di indon...