. Faktor – faktor dasar penyebab konflik amuk massa
Beberapa konflik yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan contoh dari kurangnya kesadaran individu maupun golongan masyarakat terhadap tanggung jawab di dalam masyarakat dan bernegara. Berdasarkan refleksi filsafat sosial.
Faktor – faktor yang dapat memicu terjadinya amuk massa juga dapat dibedakan menjadi 2, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal pemicu amuk massa antara lain sikap provokasi terhadap suatu golongan masyarakat lain, sifat mementingkan kelompok atau golongan masyarakat sendiri yang masih tinggi, dan emosi yang mudah tersulut atau terpancing. Sedangkan faktor eksternal yang memicu terjadinya konflik amuk massa antara lain masalah kondisi ekonomi, sosial, dan politik bangsa Indonesia yang belum stabil yang mengakibatkan demonstrasi dan pihak – pihak yang tidak memiliki kewenangan turut serta memperkeruh suasana. Contohnya seperti kasus yang terjadi pada bulan Mei tahun 1998 di indonesia, kondisi ekonomi Indonesia adalah faktor penting yang memengaruhi kondisi sosial dan politik di Indonesia pada saat itu. Krisis moneter pada pertengahan tahun 1997 yang menyebabkan mata uang rupiah jatuh jauh dibawah mata uang Bath Thailand dan peso Filipina. Kondisi ekonomi tersebut merupakan salah satu faktor yang terjadi pada peristiwa kerusuhan Mei 1998.
Kondisi lain yang memicu terjadinya amuk massa adalah kondisi sosial budaya. Contohnya adalah isu diskriminasi etnis tionghoa pada tahun 1996, yang menyebabkan pembunuhan seorang perempuan etnis tionghoa di makassar dan pada akhirnya memicu kerusuhan anti etnis tionghoa yang melebar luas. Akibatnya, pasokan bahan baku terganggu . hal ini disebabkan karena jaringan retailernya berasal dari etnis tionghoa ini.
Komentar
Posting Komentar